Tuesday, February 13, 2018

Kilang Minyak RU-II Dumai dan Sei Pakning

Setelah hampir 3 tahun Blog ini hampir terlupakan karena kesibukan saya.... Hari ini saya mendapat sebuah pesan dari orang yang "tersesat" ke blog ini.. Hal kecil ini membangkitkan kembali semangat saya untuk berbagi kisah yang mungkin bermanfaat bagi yang memerlukan.

Kali ini saya bergeser ke arah barat lagi, yaitu sebah kilang Minyak milik Pertamina di Provinsi Riau.. yaitu Kilang Dumai.

Kilang RU-II Dumai dan Kilang minyak yang agak "unik" karena terdiri dari gabungan RU-I Rantau dan sebuah Kilang kecil diluar kota Dumai (Sei Pakning).

Saya pertama kali menginjakkan kaki di Dumai pada tahun 2013, dan sejak itu beberapa kali kembali ke sana, karena perusahaan saya mengerjakan beberapa proyek disana, antara lain di Pertamina, Chevron, dan Patra Dock (Sekarang menjadi Pertamina Patra Niaga)

Akses :

Untuk mencapai RU-II ada beberapa alternatif yang pernah saya jalani. Alternatif pertama adalah yang tercepat, yaitu dengan pesawat langsung dari Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta ke Bandara kecil Pinang Kampai di Dumai. Perjalanan ini menggunakan pesawat kecil, dan mendarat langsung di Di Dumai, dari Bandara ke Kota dumai hanya sekitar 15 menit dengan kendaraan darat. Kekurangannya, rute ini agak mahal dan tiket pesawatnya terbatas, apalagi dimusim-musim liburan, dimana.

Rute lain adalah dengan Pesawat regular ke Pekanbaru, lalu dilanjut dengan jalan darat (Rental atau travel) sekitar 5 Jam. Lebih irit dari segi biaya, namun membutuhkan waktu dan tenaga ekstra. kelebihan rute ini adalah jika anda senang berpetualang dan melihat wilayah-wilayah baru... rute darat dari Kota Pekanbaru melalui Minas, Rumbai,  dan Duri.

Rute terakhir yang saya pernah coba adalah melalui Batam, rute ini kurang saya rekomendasikan karena mahal dan memakan waktu. Waktu itu saya terpaksa melalui rute ini karena Bandara Pinang Kampai dan Pekanbaru tutup karena kabut asap.

Rute melalui Batam adalah gabungan transportasi Udara, Darat dan Laut. Dari Jakarta terbang kebatam, lalu lanjut ke dumai dengan Speedboat besar ke Pelabuhan Dumai. Perjalanan lautnya kurang menyenangkan, karena meskipun kapalnya besar dan cukup bagus, namun lautnya berombak dan keruh, serta memakan waktu 5-8 Jam ! lumayan juga jika anda termasuk orang yang mabuk laut, hindari rute ini.

Fasilitas dan Akomodasi :

Ada beberapa Hotel Berbintang 3-4 di kota Dumai, namun yang menjadi langganan saya karena fasilitas bagus dan harga terjangkau, lokasinya juga dekat dengan Pertamina adalah Hotel City, yang terletak didekat Polres Dumai, sekitar 2Km dari Lokasi Kilang RU-II Dumai (Tips jika menginap di Hotel City : Mintalah kamar baru, karena Hotel ini masih memiliki Kamar lama yang kurang bagus dengan harga yang sama dengan kamar baru).

Untuk kuliner, jangan khawatir... Sate, Martabak dan Rumah makan padang bertebaran dikota ini, disekitar hotel ada beberapa, namun jika anda ingin pilihan, dimalam hari mintalah tukang becak/ojek mengantar anda ke Jalan Ombak (Hasanudin), disini dimalam hari menjadi tempat kuliner yang cukup asyik. Alternatif lain, anda bisa duduk-duduk di sekitar Gelanggang Olahraga / Ramayana Dumai.

Jika anda ingin suasana alam, mintalah diantar ke kampung nelayan dan hutan konservasi bakau.


Sekilas Tentang Kilang RU-II Dumai :

Sebagai kilang minyak milik Negara, maka kategorinya adalah objek Vital. Sehingga diperlukan akses khusus untuk dapat memasukinya. Secara dokumen, hampir tidak berbeda dengan persyaratan masuk kilang-kilang Pertamina lainnya, namun lokasi pengurusannya yang terpisah-pisah. Kantor Administrasi Security, yang menerbitkan Izin Masuk Kilang terletak diseberang kilang persis (biasa disebut Kantor Kuning), namun sebelum anda kesini, Anda harus mengikuti Proses Induction HSE, di lokasi terpisah (Sekitar 1 Km dari kilang), disini anda akan diberikan orientasi dasar-dasar keselamatan di area Kilang RU-II, setelah itu ada semacam test, jika anda lulus maka anda akan mendapatkan HSE PASSPORT, yang harus dilampirkan saat anda mengurus Izin Masuk Kilang.

Untuk surat keterangan sehat, dapat dilakukan di klinik mana saja dikota Dumai, cukup bilang untuk keterangan masuk kilang, 10 menit anda sudah akan mendapatkannya. cukup mudah. Saya sendiri biasa urus surat kesehatan di Klinik Bhayangkara (Dibelakang Polres Dumai),.

Jangan lupa, APD Standard wajib dikenakan (Tidak disediakan, jadi bawa sendiri) berupa Coverall, Helm, Safety Shoes.

Dan seperti kilang lainnya, Alat elektronik (HP, Laptop, Tablet, dsb) tidak dapat dibawa memasuki area kilang. Dan tentu saja jangan bawa juga Rokok dan korek api, ini termasuk pelanggaran berat di Area Kilang.

Hal-hal lainnya yang perlu diperhatikan sama dengan tulisan saya tentang Kilang RU-III Plaju sebelumnya.

Ada yang unik di Kilang RU-II Dumai, yaitu adanya sebuah makam legendaris, yang disebut : Makam Putri Tujuh (Legenda Kota Dumai), namanya diabadikan menjadi nama jalan didepan kilang, yaitu Jalan Putri Tujuh.

Makam ini dapat dikunjungi oleh siapa saja secara gratis, namun tentu saja persyaratan masuknya harus dipenuhi, karena berada didalam Area Kilang.

Bagian lain dari RU-II adalah Kilang Sei Pakning, yang terletak sekitar 2 Jam perjalanan darat dari Kota Dumai, Kilang ini adalah kilang terkecil di Indonesia, berada dibawah manajemen RU-II Dumai. Berada disebuah kota kecil yang sepi, dan terbatas fasilitasnya, jika anda ada keperluan ke Kilang ini, sebaiknya anda rencanakan untuk Pulang-Pergi ke Dumai, jika harus menginap, ada sebuah penginapan semacam homestay sekitar 300 meter dari Pintu masuk kilang.

Persyaratan masuk kilang ini hampir sama dengan kilang RU-II Dumai, namun lebih sederhana dan cepat, apalagi jika anda mengenal petugas HSE disana, akan dibantu penuh.

Tempat Wisata Kota Dumai :

Hampir tidak ada tempat wisata dikota ini, dengan pengecualian beberapa Bar dan Karaoke di hotel serta area konservasi bakau. Namun anda yang hobby "Minum" kota ini sangat cocok , beragam minuman keras selundupan dari Singapura dan Malaysia bisa ditemukan disini dengan harga terjangkau. Dapat dimaklumi, karena secara waktu tempuh dan Jarak, lebih dekat ke Port Klang Malaysia daripada ke Pekanbaru.

Tidak banyak yang dapat saya ceritakan dari pengalaman saya di Kota Dumai, meskipun saya sempat beberapa bulan tinggal disana, namun kota kecil ini begitu sepi sehingga tidak banyak kisah yang dapat dituliskan.

Sunday, December 20, 2015

Kilang Minyak RU-III Plaju - Palembang

Ini pengalaman saat saya ditugaskan dikilang minyak milik PT. Pertamina RU-III di Plaju, Palembang, Sumatera Selatan.

Akses :
Untuk menuju kilang minyak ini dari Jakarta saya naik pesawat dari Soetta ke Bandara SMB II Palembang dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Dari bandara perjalanan dilanjutkan dengan mobil rental. alternatif lain adalah dengan taxi bandara. Jarak sebenarnya tidak terlalu jauh, selama perjalanan kita disuguhi pemandangan kota palembang, dan akan menikmati kemacetan di Ibukota Provinsi Sumatera Selatan ini. dari bandara menuju plaju melalui jembatan Ampera yang menjadi ikon kota Palembang, ditempuh dalam waktu 1 jam (karena macet, bukan karena jauh)


Fasilitas dan Akomodasi :

Di Kota Palembang cukup banyak hotel dan penginapan maupun kost, namun karena alasan efektifitas (baca : malas bermacet ria) maka saya memilih hotel Maqdis Plaju (Diseberang Auto 2000 Plaju), sekitar 2 KM dari Jembatan Ampera. ini adalah 1 dari 2 hotel yang ada di Plaju. Sebenarnya ada juga fasilitas wisma pertamina yang bisa disewa, namun wisma tersebut ada dikomplek pertamina dan jauh dari keramaian, jadi sulit jika ingin keluar cari makan atau jalan-jalan.

Sekilas Tentang Kilang Minyak Plaju :

Refinery Unit III Plaju ini adalah kilang tertua di Indonesia, yang terdiri dari 2 kilang, yaitu Plaju dan Sungai Gerong. Kilang Plaju didirikan pada tahun 1900 oleh Shell dengan kapasitas 110.000 Barrels/hari, sedangkan kilang Sungai Gerong berkapasitsa 70.000 Barrels/hari didirikan oleh Stanvac pada tahun 1926.  Pada tahun 1965 Pertamina mengakuisisi Kilang Plaju, dan 5 tahun kemudian tepatnya pada 1970 Kilang Sungai Gerong Juga diakuisisi.

Sampai hari ini, masih bisa dilihat Tanki-Tanki raksasa dari masa awal pembangunanya yang masih aktif, tanki-tanki tersebut secara visual terlihat berbeda dengan Tanki Modern, terutama di mekanisme sambungannya, tanki lama menggunakan baut keling, sementara tanki baru dengan las. Perbedaan lain adalah ketebalan plat besinya, tanki lama lebih tebal daripada tanki baru.

Kilang ini juga merupakan salahsatu kiblat kilang-kilang minyak di Indonesia untuk urusan pelatihan K3L (HSE). Kilang ini memiliki HSE TC (Health, Safety, & Environment Training Center) terbesar di Asia di Sungai Gerong.

 Kilang minyak plaju juga satu-satunya kilang minyak di Indonesia yang memproduksi PTA (Purified Terephtalic Acid) , PTA adalah bahan baku untuk berbagai produk plastik, seperti Botol Plastik, benang polyester, plastik film, dsb.

Tertarik untuk berkunjung ? selain untuk karyawan dan sub-kontraktornya, memang agak sulit untuk umum, karena Kilang termasuk Objek Vital yang memiliki keamanan dan serangkaian prosedur ketat untuk bisa mengunjunginya. Namun sebenarnya ada beberapa jenis kegiatan yang bisa diberi ijin masuk, misalnya untuk studi atau penelitian. namun tetap prosedur harus dipenuhi, berikut caranya :

1. Buat surat permohonan lengkap dengan maksud dan tujuan kunjungan. surat dapat ditujukan ke           Manajer bagian (misalnya ke HSE Manager, atau ke Manajer Produksi)
2. Jika permohonan diterima, anda akan menerima undangan untuk datang dan mengurus persyaratan     masuk kilang. yang perlu anda siapkan :

     - KTP Asli dan kopi-nya
     - Surat undangan dari Pertamina
     - Pakaian Safety Lengkap (Coverall, Safety Shoes) untuk helm bisa dipinjam dari pertamina,    
       karena pertamina menerapkan warna helm yang berbeda-beda untuk setiap orang
     - Fisik yang sehat (karena pada tahap awal, akan ada cek kesehatan di RS. Pertamina, gratis)

Datanglah jam 7 pagi, agar anda punya cukup waktu, karena proses perijinan ini agak memakan waktu.

Setelah persyaratan disiapkan, kontaklah kontak person yang diberikan dalam surat untuk mendapatkan surat pengantar Demo Room. Demo Room adalah sebuah ruangan berisi berbagai peralatan didalam kilang, dan anda akan diajak "Tour" oleh seorang petugas HSE, dia akan menjelaskan berbagai alat dan prosedur keselamatan didalam kilang. dengarkan baik2, karena nanti akan ada test tertulis untuk memastikan anda memahami penjelasan yang diberikan. Letak demo room adalah sekitar 100 meter dari gerbang utama komperta, ada disebelah kiri bersebelahan dengan Kantor Security.

Jika anda sudah lulus test tertulis, anda akan diberi surat pengantar untuk periksa kesehatan dirumah sakit pertamina (tidak jauh dari Demo Room), disana dokter pertamina akan memeriksa tensi anda. jika lulus,  surat anda akan ditandatangani, lalu bawalah kembali ke Demo Room untuk menerbitkan HSE Passport (Kartu kontrol yang menunjukkan bahwa anda sudah diberi informasi tentang keselamatan dan kesehatan serta lindung lingkungan), kartu ini WAJIB dikenakan selama berada di kilang.

Selesai ? belum ! setelah anda mendapatkan HSE Passport, anda dapat lanjut ke Kantor Security untuk mendapatkan Badge Visitor, caranya mudah, cukup tunjukkan HSE Passport anda beserta surat undangan, dan serahkan KTP Asli anda untuk ditukar dengan Badge Visitor. Ingat, ada 2 Jenis Badge Visitor, yaitu untuk kunjungan ke Kilang dan Kunjungan ke Area Perkantoran. mintalah sesuai tujuan anda.

Setelah anda mendapatkan Badge ini, anda akan diberikan juga semaam kartu kontrol yang harus ditandatangani oleh orang yang anda temui didalam kilang. Selanjutnya anda bisa masuk ke area kilang. saat masuk kilang pastikan :

1. Tinggalkan SEGALA JENIS peralatan elektronik seperti HP dan Laptop diluar (dimobil atau titip
    di security)
2. JANGAN bawa korek api atau rokok
3. Jika anda dijemput dengan mobil pertamina, saat di gerbang kilang, turunlah dari mobil, lalu naik       lagi setelah melewati gerbang
4. Pastikan Pakaian safety lengkap dan benar
5. Ingat untuk minta tandatangan orang yang anda temui didalam
6. Patuhi segala peraturan dan rambu-rambu yang ada (lebih ketat dari dijalan raya)
7. Jika anda memerlukan dokumentasi, mintalah pada bagian HSE untuk mendokumentasikan dengan     kamera mereka, karena anda tidak diperkenankan membawa apalagi menggunakan kamera anda         didalam kilang.

Ingat, segala pelanggaran di kilang bisa diproses hukum, karena kilang adalah objek vital negara.

Jika ada rekan-rekan yang ingin berkunjung namun merasa kesulitan, saya dapat membantu memberikan kontak person yang bisa membantu anda, karena saya sudah beberapa kali bertugas disana dan mengenal beberapa orang yang bisa membantu.






Objek Wisata Palembang :

Selama bertugas disini, tentu saja saya tidak melewatkan kesempatan untuk "liburan gratis", disela-sela waktu kerja, saya sempat mengunjungi beberap lokasi wisata Palembang.

Ada banyak objek wisata di kota Palembang, antara lain :

1. Jembatan Ampera

    Ide awal pembangunannya sudah sejak tahun 1906, namun pembangunannya baru benar-benar          dimulai pada tahun 1962 dan diresmikan pada tahun 1965. Awalnya bernama Jembatan Soekarno,       namun perkembangannya menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Jembatan ini       pada masanya adalah jembatan terpanjang di Asia Tenggara dengan panjang total  1117 Meter.
    Keistimewaan jembatan ini adalah pada awalnya dapat terbelah 2 ( mengangkat di kedua sisinya         saat ada kapal yang lewat dibawahnya), namun pada tahun 1970 fungsi ini dinonaktifkan karena        alasan efisiensi dan kurang efektif dan mengganggu lalulintas diatasnya... terbayang kalau saat ini       masih berfungsi betapa macetnya hehehe.








2. Taman Punti Kayu

Taman Punti Kayu adalah hutan kota, juga sebagai hutan pinus kota terbesar di Indonesia, taman ini berada ditengah kota Palembang, tepatnya di Km 7. Tidak banyak hiburan disini, hanya ada pepohonan dan kebun binatang mini. tapi cukup nyaman untuk sekedar duduk-duduk mengisi libur.





3. Benteng Kuto Besak

Benteng Kuto Besak adalah salahsatu area favorit untuk duduk-duduk sore atau malam di kota palembang, karena memiliki tempat terbuka yang luas dan menyajikan pemandangan sungai Musi dan Jembatan Ampera. Ada banyak penjual makanan disini. yang cukup unik adalah KEDAI KOPI APUNG, yaitu kedai kopi biasa, namun beripa perahu dan ditambatkan ditepan sungai musi.

Banyak juga yang sekedar memancing didepan BKB, biasanya sore sampai malam.

Untuk anda yang punya budget extra, anda dapat mencoba restoran semi terpung Riverside, menunya cukup beragam (terutama seafood), dan viewnya sangat bagus.

Info detail tentang BKB alias Benteng Kuto Besak saya ambil dari Wikipedia,
Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803. Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.
Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur. Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih 17 tahun. Keraton ini ditempati secara resmi pada hari Senin pada tanggal 21 Februari 1797.
Berbeda dengan letak keraton lama yang berlokasi di daerah pedalaman, keraton baru berdiri di posisi yang sangat terbuka, strategis, dan sekaligus sangat indah. Posisinya menghadap ke Sungai Musi.



TIPS UNTUK BUDGET TRAVELER :

Untuk anda traveler dengan budget tinggi, sangat mudah menemukan akomodasi nyaman dikota Palembang, hotel bintang bertebaran di Penjuru kota, namun untuk budget traveler, maka pilihan akomodasi harus dicermati, berikut beberapa petunjuknya :

1. Banyak Hotel melati di Kota Palembang, namun untuk kenyamanan lebih baik anda ambil yang agak kepinggir (bebas macet dan lebih tenang), rekomendasi : Hotel Maqdis Plaju dengan room rate mulai Rp, 200rb permalam dengan fasilitas AC dan Sarapan.

2. Jika berkepentingan dipusat kota, kost harian bisa jadi pilihan. coba telusuri daerah simpang charitas (dekat rumah sakit charitas), dibelakang BNI ada beberapa kost yang bisa harian maupun bulanan. Room rate mulai : Rp. 150rb permalam (Non AC) atau 200rb permalam (AC). kalau anda berencana agak lama, kost bulanan bisa jadi pilihan hemat (AC + kamar mandi dalam sekitar 1,5 - 2 jt perbulan).




Perkenalan




Awal kata, ijin kan saya memperkenalkan diri, saya bekerja sebagai seorang karyawan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa lingkungan, terutama melayani industri-industri besar seperti Minyak dan Gas Bumi, Thermal Energy, dan juga untuk industri lainnya yang berhubungan dengan potensi kerusakan lingkungan hidup. lebih mudahnya saya dapat disebut sebagai seorang kuli minyak, karena perusahaan saya pada prinsipnya melayani dan mendukung industri minyak dalam beroperasi. 

Namun, pada blog ini, saya tidak banyak membahas tentang kantor saya, namun saya akan membagi pengalaman dari sudut pandang saya selama ini. barangkali pengalaman saya dapat bermanfaat untuk pihak-pihak yang memerlukan informasi, misalnya informasi tentang akses, fasilitas, pariwisata, dan akomodasi disuatu daerah. 

Juga informasi dasar untuk orang-orang yang belum berkesempatan melihat langsung bagaimana emas hitam didapatkan di rig-rig dan bagaimana kehidupan di dalam sebuah kilang minyak dan gas bumi. saya akan mencoba mengupas sedalam mungkin dari perspektif yang berbeda, jika anda mencari di google tentang minyak dan gas bumi, kemungkinan besar anda akan menemui literatur-literatur teknis yang penuh dengan diagram dan rumus-rumus, namun saya akan menyajikan perspektif sosial para pekerja dan masyarakat sekitar.

Pekerjaan menuntut saya untuk terus menerus siaga dan siap terjun kelapangan setiap saat diperlukan, sebagian besar tugas saya adalah melayani perusahaan-perusahaan migas, baik di sektor hulu maupun hilir. Hal ini membuat saya sangat sering menempuh perjalanan keliling Indonesia nan luas ini, baik melalui darat, laut, maupun udara atau kombinasi ketiganya (kadang ditambah jalan kaki juga hahaha ).

Dalam menuliskan memoar saya disini, saya akan flashback dulu ke beberapa tahun kebelakang, lalu maju terus sampai kelak saya akan menuliskan pengalaman terbaru di daerah yang baru.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati saya ucapkan selamat membaca, semoga ada manfaat dari tulisan sederhana ini bagi kita semua. segala kritik, saran, dan masukkan adalah hadiah paling berharga bagi saya.